Loading...
world-news

UNIVERSITAS TADULAKO - GIZI


Akreditasi

A

Strata

S1

Perminatan

SAINTEK

Website

https://gizi.fkm.untad.ac.id

Sekilas Tentang GIZI

SEJARAH

Universitas Tadulako merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di Kawasan Timur Indonesia dan sebagai perguruan tinggi negeri mandiri sejak 18 Agustus 1981. Pada tahun 2008 dilakukan pembukaan Program Studi Kesehatan Masyarakat (PSKM) yang bernaung di bawah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). PSKM mulai menerima mahasiswa baru dengan status terdaftar berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 4686/D/T/2008 tanggal 31 Desember 2008 dengan izin operasional berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Tadulako No. 5677/428/KL/2010 tanggal 31 Desember 2010. Berdasarkan izin operasional tersebut, maka PSKM diperkenankan mengelola Lima (5) konsentrasi yakni: Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (AKK), Epidemiologi, Promosi Kesehatan, Kesehatandan Keselamatan Kerja (K3) dan Gizi Kesehatan Masyarakat.

Seiring dengan diresmikannya Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Tadulako pada tanggal 26 Januari 2012 maka PSKM kemudian bernaung di bawah FKIK bersama dengan Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD). Berdasarkan kinerja PSKM Universitas Tadulako pada tahun 2014 berhasil mendapatkan Akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor 437/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2014 Tentang Nilai dan Peringkat Akreditasi Program Studi Pada Program Sarjana.

Hingga saat ini peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat masih menjadi bagian dari PSKM. Namun demikian, Undang-undang Kesehatan Nomor 36 tahun 2009 mengisyaratkan bahwa Ilmu Gizi merupakan bagian yang terpisah dari pilar dasar Kesehatan Masyarakat meskipun saling terkait satu sama lain. Pemisahan bidang ilmu ini, memungkinkan kajian- kajian kesehatan yang lebih fokus dan terarah terutama untuk menghasilkan Sarjana Ilmu Gizi (S.Gz) yang profesional.

Permasalahan gizi masih menjadi tantangan di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki masalah gizi kompleks terutama di Kawasan Timur Indonesia (Kementerian Kesehatan RI 2013). Dampak permasalahan gizi sangat luas seperti kesakitan, kecacatan dan kematian yang berpengaruh pada sumber daya manusia (SDM) dan produktivitas. Implikasi semakin kompleksnya masalah kesehatan terkait pangan dan gizi mendorong berkembangnya ilmu gizi termasuk pada bidang akademis dan profesi. Berdasarkan jumlah ideal ahli gizi per 100.0000 penduduk, maka idealnya jumlah ahli gizi di Provinsi Sulawesi Tengah adalah 22:100.000 penduduk yaitu 614 orang, sedangkan kondisi sekarang (tahun 2012/2013) masih sebanyak 313 orang dan mayoritas ahli madya gizi (strata D3). Dengan demikian, masih diperlukan sekitar 301 orang ahli gizi lagi di Sulawesi Tengah. Jumlah perhitungan ahli gizi tersebut belum termasuk kebutuhan pusat pelayanan gizi dan makanan swasta lainnya seperti klinik kecantikan, pusat kebugaran, Lembaga Pendidikan, Lembaga Penelitian, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bidang gizi kesehatan, media massa maupun industri makanan dan minuman yang pada tahun-tahun terakhir ini mengalami perkembangan pesat seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan gizi dan kesehatan. Selain itu, tidak meratanya sebaran tenaga kesehatan khususnya ahli gizi di Indonesia juga perlu diperhatikan. Berdasarkan Survei Sumber Daya Manusia Kesehatan tahun 2014, disimpulkan bahwa sebaran tenaga kesehatan tidak merata di Puskesmas seluruh Indonesia. Terdapat 2.898 Puskesmas (30,2%) yang tidak memiliki tenaga ahli gizi.

Berdasarkan data dan fakta di atas, serta berbekal pengalaman telah mengelola Konsentrasi Gizi Kesehatan Masyarakat sejak tahun 2008, maka Konsentrasi Gizi Kesehatan Masyarakat terpanggil dan berkeinginan kuat untuk membuka Prodi Strata Satu (S1) Gizi

Alhamdulillah pada tanggal 19 September 2017, Program Studi Gizi menjadi Program Studi baru di Universitas Tadulako yang berada di Fakultas Kesehatan Masyarakat dengan SK Ijin Operasional yaitu Nomor 517/KPT/I/2017 tentang Izin Pembukaan Program Studi Gizi Program Sarjana pada Universitas Tadulako di Kota Palu.

Berdasarkan SK Ijin Operasional maka Prodi Gizi siap menerima mahasiswa baru di tahun 2018. Adapun jumlah mahasiswa yang akan diterima pada tahun pertama yaitu 70 orang.  Adapun Ketua Prodi Gizi yaitu Nikmah Utami Dewi, SKM, M.Kes dengan jumlah tenaga pendidik yaitu 9 orang dengan kualifikasi pendidikan S3 (1 orang) dan pendidikan S2 (8 orang).

LAB

  • LAB KULINER GIZI
  • LAB PENYELENGGARA MAKANAN
  • LAB ANATOMI
  • LAB KONSELING
  • LAB PENILAIAN STATUS GIZI

PROGRAM STUDI

Visi

Program Studi Berstandar Internasional dalam Pengembangan Ilmu Gizi Berwawasan Bencana dan Pencegahan Penyakit Degeneratif.

Misi

  1. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, modern, dan relevan mencapai standar internasional dalam pengembangan ilmu gizi berwawasan bencana dan pencegahan penyakit degeneratif.
  2. Menyelenggarakan penelitian yang bermutu untuk pengembangan ilmu gizi berwawasan bencana dan pencegahan penyakit degeneratif.
  3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat sebagai pemanfaatan hasil pendidikan dan penelitian dalam pembangunan gizi.
  4. Menyelenggarakan kerja sama regional, nasional, dan internasional.

Tujuan

  1. Meningkatkan relevansi, kuantitas, dan kualitas pendidikan berstandar internasional dalam pengembangan ilmu gizi berwawasan bencana dan pencegahan penyakit degeneratif, serta menghasilkan lulusan yang bermoral.
  2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian di bidang gizi melalui publikasi yang bereputasi berwawasan bencana dan pencegahan penyakit degeneratif.
  3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pengabdian kepada masyarakat yang berdaya guna berdasarkan hasil pendidikan dan penelitian dalam bidang gizi.
  4. Meningkatkan kerja sama tingkat regional, nasional, dan internasional yang mendukung penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi.

Sasaran

  1. Meningkatnya relevansi, kuantitas, dan kualitas pendidikan berstandar internasional dalam pengembangan ilmu gizi berwawasan bencana dan pencegahan penyakit degeneratif, serta menghasilkan lulusan yang bermoral.
  2. Meningkatnya kuantitas dan kualitas penelitian di bidang gizi melalui publikasi yang bereputasi berwawasan bencana dan pencegahan penyakit degeneratif.
  3. Meningkatnya kuantitas dan kualitas pengabdian kepada masyarakat yang berdaya guna berdasarkan hasil pendidikan dan penelitian dalam bidang gizi.
  4. Meningkatnya kerja sama tingkat regional, nasional, dan internasional yang mendukung penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi.